Tetapi aku selalu punya masalah dengannya. Laju kendarannya itu menjadi terlalu cepat dibanding keinginanku. Urut-urutannya adalah sebagai berikut: pertama kudengar denting pukulan sendok di mangkoknya. Kedua aku tergerak untuk memanggilnya. Ketiga, ketika aku keluar rumah ia sudah tidak ada. Penjual bubur ini lebih menyerupai pembalap katimbang pedagang keliling. Berkali-kal aku gagal berpacu dengan kecepatannya. Daripada untuk membeli semangkok bubur aku harus bertaruh nyawa, kuputuskan untuk berhenti berlangganan saja.
Tampilkan postingan dengan label Prie GS. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Prie GS. Tampilkan semua postingan
Pedagang Keliling di Sekitarku
Salah satu kesukaanku adalah mengamati para pedagang keliling yang lewat
di sekitarku. Alasan utamanya, karena di antara dagangan itu, adalah
jenis makanan kesukaanku, misalnya bubur ayam. Tetapi karena kemajuan
zaman, sebagian di antaranya sudah tidak lagi mendorong atau memikul,
melainkan sudah berganti kendaraan, termasuk penjual bubur ayam kesukaan
ini.
Tetapi aku selalu punya masalah dengannya. Laju kendarannya itu menjadi terlalu cepat dibanding keinginanku. Urut-urutannya adalah sebagai berikut: pertama kudengar denting pukulan sendok di mangkoknya. Kedua aku tergerak untuk memanggilnya. Ketiga, ketika aku keluar rumah ia sudah tidak ada. Penjual bubur ini lebih menyerupai pembalap katimbang pedagang keliling. Berkali-kal aku gagal berpacu dengan kecepatannya. Daripada untuk membeli semangkok bubur aku harus bertaruh nyawa, kuputuskan untuk berhenti berlangganan saja.
Tetapi aku selalu punya masalah dengannya. Laju kendarannya itu menjadi terlalu cepat dibanding keinginanku. Urut-urutannya adalah sebagai berikut: pertama kudengar denting pukulan sendok di mangkoknya. Kedua aku tergerak untuk memanggilnya. Ketiga, ketika aku keluar rumah ia sudah tidak ada. Penjual bubur ini lebih menyerupai pembalap katimbang pedagang keliling. Berkali-kal aku gagal berpacu dengan kecepatannya. Daripada untuk membeli semangkok bubur aku harus bertaruh nyawa, kuputuskan untuk berhenti berlangganan saja.
Jika Mengukur Diri Terlalu Tinggi
Derita ternyata bisa lewat pintu apa saja, termasuk lewat apa yang
selama ini dipahami sebagai mulia. Misalnya, ketika diri sudah merasa
mulia, hati-hatilah, karena itulah saat terbaik bagi derita untuk
memulai aksinya. Karena, orang-orang yang sudah merasa masuk derajat
mulia itu bisa demikian rewel hidupnya.
Jika ia hidup di kampung, ia merasa terlalu hina jika harus ikut jaga malam, nongkrong di pos ronda, memukul lonceng besi, apalagi jika harus keliling dari rumah ke rumah tetangganya. Bagi orang ini, perlawanan atas rukun tetangga seperti itu, malah dianggap sebagai bukti kelebihannya. Lebih-lebih jika ia merasa tak satupun tetangga berani menentang aksinya.
Jika ia hidup di kampung, ia merasa terlalu hina jika harus ikut jaga malam, nongkrong di pos ronda, memukul lonceng besi, apalagi jika harus keliling dari rumah ke rumah tetangganya. Bagi orang ini, perlawanan atas rukun tetangga seperti itu, malah dianggap sebagai bukti kelebihannya. Lebih-lebih jika ia merasa tak satupun tetangga berani menentang aksinya.
Ketika Aku di Rumah Sendiri
Saat di rumah sendiri baru aku tahu betapa repotnya ditinggal istri.
Betapa tanpa anak-anak dunia seperti berhenti. Cuma hendak mencari gelas
minuman saja tiba-tiba begitu susahnya. Setelah investigasi
kesana-kemari oo, baru ketemu barang itu ternyata ada di situ. Aku
terancam terasing di rumah sendiri, karena setiap sudut tidak lagi aku
akrapi. Seluruh rumah ini rasanya sudah menjadi daerah kekuasaan
istri.
Harga Sebuah Kebohongan
Beginilah cara pendidikan kita menghargai kejujuran. Keponakan saya,
kelas 3 SD, belum lama ini, menjadi bahan tertawaan keluarga karena
gayanya menjawab soal tes di sekolahnya. Soal itu kurang lebih berbunyi
berbunyi: Jika temanmu lupa membawa pensil ke sekolah, apa yang kamu
lakukan? a. selalu meminjami, b. jarang, c. Tidak pernah.
Dari tiga jawaban itu, nilai tertinggi dipegang oleh nomor a, kedua b dan nilai terendah adalah jawaban c. Maksud soal ini jelas, bahwa nilai tertinggi diberikan pada anak yang berhati mulia, anak yang selalu menolong teman yang tengah susah. Persoalannya, pembuat soal ini tidak pernah menghitung, bahwa jenis kemuliaan semacam itu belum menjadi lahan urusan anak-anak seumur keponakan saya. Kedermawanan semacam itu adalah sebuah bangunan pikiran yang disusun para orang tua.
Dari tiga jawaban itu, nilai tertinggi dipegang oleh nomor a, kedua b dan nilai terendah adalah jawaban c. Maksud soal ini jelas, bahwa nilai tertinggi diberikan pada anak yang berhati mulia, anak yang selalu menolong teman yang tengah susah. Persoalannya, pembuat soal ini tidak pernah menghitung, bahwa jenis kemuliaan semacam itu belum menjadi lahan urusan anak-anak seumur keponakan saya. Kedermawanan semacam itu adalah sebuah bangunan pikiran yang disusun para orang tua.
Grosir Kedermawanan
INDONESIA boleh dianggap negara miskin dan bangkrut. Tapi soal
kedermawanan, negeri ini seperti punya lumbung derma yang tak ada
habisnya. Adegan berikut barangkali akan menggambarkan fakta tersebut.
Di sebuah warung soto, seorang dari serombongan pembeli, bergegas menuju kasir untuk mentraktir semuanya. Makanan belum sempat ngendon sempurna di perut, tapi orang ini sudah merasa harus buru-buru menunaikan tugas mulia itu. Tapi dermawan ini malah cuma dianggap nyolong start belaka. Karena seorang yang lain, sambil masih tetap di mejanya, segera berteriak mengancam si kasir. ''Duitnya jangan diterima. Awas!''
Di sebuah warung soto, seorang dari serombongan pembeli, bergegas menuju kasir untuk mentraktir semuanya. Makanan belum sempat ngendon sempurna di perut, tapi orang ini sudah merasa harus buru-buru menunaikan tugas mulia itu. Tapi dermawan ini malah cuma dianggap nyolong start belaka. Karena seorang yang lain, sambil masih tetap di mejanya, segera berteriak mengancam si kasir. ''Duitnya jangan diterima. Awas!''
Langganan:
Postingan (Atom)