Kiat Mendidik Anak di Era Digital

Ilustrasi. Sumber: Dokumen Pribadi

 

Perkembangan zaman terus membawa teknologi bergerak ke arah yang semakin maju. Saat ini kita telah memasuki era digital di mana semua hal telah terdigitalisasikan. Hadirnya teknologi digital memberikan banyak manfaat bagi kehidupan manusia. Contohnya seperti memudahkan berkomunikasi, memudahkan persebaran informasi, memudahkan proses pembelajaran, hingga menstimulasi otak untuk menumbuhkan kekreativitasan.

"ANAK SAYA TAK SUKA MENGGAMBAR"

Kala mendapati curhat beberapa wali murid tentang anak-anaknya yang tak suka menggambar sementara banyak teman-teman seusianya yang begitu menyukainya, saya langsung memahaminya. Di hampir semua kelas, dari tahun ke tahun, memang saya menemukan hal tersebut.

Apakah nanti seiring pertumbuhan dan perkembangannya kemampuan tersebut bisa turut berkembang? Menurut saya sangat mungkin. Begitu juga kemungkinan sebaliknya: bisa saja sampai besar nanti anak tak suka menggambar.

MEMBANGUN JEMBATAN

Tidak setiap orang tua/wali murid memiliki kemampuan berkomunikasi dengan guru. Banyak faktor bisa menjadi penyebabnya termasuk keterbatasan peralatan komunikasi disamping yang paling menonjol adalah rasa pekewuh

GURU YANG SELALU MENOLONG

Semangat Sabtu Tanpa Ragu!
.
Guru yang selalu menolong, memberi nasihat, dan membantu mengerjakan sesuatu padahal anak dapat melakukannya sendiri, menurut Erikson, dapat membuat anak tidak mendapatkan kesempatan untuk belajar berbuat kesalahan atau belajar dari kesalahan.

MUSHOLLA SEKOLAH KINI TAK SUNYI LAGI

“Mohon maaf, Pak, saya izin tidak ikut Sholat Dhuha” kata salah satu murid saya, beberapa waktu lalu.

“Mengapa? Haid, ‘kah?” tebak saya sambil tersenyum.

“Iya, Pak” jawabnya.

Sebagai satu-satunya siswi kelas 6 yang sudah haid, bagi saya, agak mudah menebak hal itu.

MENGATUR FILTER KONTEN DEWASA DI APLIKASI YOUTUBE DAN BROWSER PADA HP

HP dan Anak-anak Kita (3)

Hampir di semua HP siswa di sekolah saya yang saya periksa ada aplikasi Youtube-nya. Dan di seluruh aplikasi tersebut, settingan atau pengaturannya masih berkategori longgar alias bisa mengakses semua jenis tayangan.

Sedangkan sebagaimana kita ketahui, tidak setiap tayangan sesuai untuk anak-anak.

HP DAN ANAK-ANAK KITA (2)

Awalnya, di kisaran tahun 2017, kerumunan siswa dan beberapa alumni di depan ruang kelas V selepas jam sekolah dengan hampir semuanya memegang HP saya kira sejenis kumpul-kumpul biasa. Tetapi, lama kelamaan akhirnya saya tahu bahwa magnet itu bernama wifi, yang membuat para remaja itu betah berjam-jam. Ternyata mereka anggota komunitas IPGSI alias Ikatan Pecinta Gratisan Seluruh Indonesia. He...he.....

Di ruang kelas V, yang bersebelahan dengan musholla mungil di ujung gedung, memang terpasang perangkat wifi untuk melayani ruang kelas yang agak jauh dari kantor.

HP DAN ANAK-ANAK KITA (1)

Membawa HP ke sekolahan, di SD saya mengajar, bagi mayoritas siswa adalah hal yang sangat menggembirakan. Ini tak lepas dari adanya aturan yang memang melarang siswa membawa HP. Sehingga, HP hanya diperbolehkan dibawa hanya apabila diizinkan oleh guru dalam momen-momen tertentu seperti kegiatan pembelajaran, peringatan hari besar, dan sejenisnya. Kebetulan mayoritas siswa berdomisili tak jauh dari sekolahan sehingga mempermudah penerapan aturan tersebut.

Seperti pada hari Selasa, 8 Januari 2019 siang tadi. Karena saya akan membagikan file buku elektronik (e-book), video dan file musik yang akan dipergunakan untuk pembelajaran semester dua, saya memang mengumumkan sehari sebelumnya bahwa siswa diperbolehkan membawa HP.

Diskusi Interaktif “Mengenali dan Menyikapi dengan Bijak Gejala Kecanduan Game, Internet, dan Pornografi pada Anak” 9 Juni 2018

Sabtu, 9 Juni 2018 pagi tadi, bersamaan dengan penyerahan Buku Laporan Hasil Belajar (atau yang lebih populer disebut Buku Raport), SDN 01 Tenogo Paninggaran Pekalongan menggelar Diskusi Interaktif “Mengenali dan Menyikapi dengan Bijak Gejala Kecanduan Game, Internet, dan Pornografi pada Anak”.

Kegiatan yang secara teknis dikoordinasikan oleh Tim Pengembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan (TP TIKP) SDN 01 Tenogo tersebut berlangsung dengan santai dan cukup dinamis. Orang tua/wali murid yang didominasi oleh kaum emak-emak juga terlihat antusias mengikuti kegiatan sampai selesai.