Dalam Alquran surah al-Kautsar [108] ayat 1-2 ditegaskan, setelah disebutkan kenikmatan yang besar, Allah memerintahkan kepada hamba-Nya untuk mendirikan shalat dan berkurban sebagai bukti rasa syukur atas nikmat-nikmat itu. Kurban pada hakikatnya adalah tidak se kadar mengalirkan darah binatang sem belihan, tidak sekadar memotong hewan kurban. Namun, lebih dari itu, berkurban berarti sebuah ketundukan seorang hamba secara total terhadap perintah Allah dan sikap menghindar dari hal yang dilarang- Nya.
Tampilkan postingan dengan label Nabi Ismail AS. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Nabi Ismail AS. Tampilkan semua postingan
6 Hikmah Berkurban
Oleh: Imam Nur Suharno
Dalam Alquran surah al-Kautsar [108] ayat 1-2 ditegaskan, setelah disebutkan kenikmatan yang besar, Allah memerintahkan kepada hamba-Nya untuk mendirikan shalat dan berkurban sebagai bukti rasa syukur atas nikmat-nikmat itu. Kurban pada hakikatnya adalah tidak se kadar mengalirkan darah binatang sem belihan, tidak sekadar memotong hewan kurban. Namun, lebih dari itu, berkurban berarti sebuah ketundukan seorang hamba secara total terhadap perintah Allah dan sikap menghindar dari hal yang dilarang- Nya.
Dalam Alquran surah al-Kautsar [108] ayat 1-2 ditegaskan, setelah disebutkan kenikmatan yang besar, Allah memerintahkan kepada hamba-Nya untuk mendirikan shalat dan berkurban sebagai bukti rasa syukur atas nikmat-nikmat itu. Kurban pada hakikatnya adalah tidak se kadar mengalirkan darah binatang sem belihan, tidak sekadar memotong hewan kurban. Namun, lebih dari itu, berkurban berarti sebuah ketundukan seorang hamba secara total terhadap perintah Allah dan sikap menghindar dari hal yang dilarang- Nya.
Label:
Hikmah Berkurban,
Ibadah,
Idul Adha,
Nabi Ibrahim AS,
Nabi Ismail AS
Langganan:
Postingan (Atom)