Hari ini, 25 Agustus 2016, Kabupaten Pekalongan merayakan hadi jadinya yang ke-394. Di bawah nahkoda Bupati dan Wakil Bupati baru yang terpilih pada Pilkada 2015 silam, semoga Pemerintah Kabupaten Pekalongan dapat mewujudkan cita-citanya, sebagaimana slogan yang menjadi tema hari jadi tahun ini: Inisiatif Progresif Mewujudkan Mandat Rakyat. Amin.
Tampilkan postingan dengan label Jurnalisme Warga. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Jurnalisme Warga. Tampilkan semua postingan
MERAYAKAN KEMENANGAN DENGAN PANJAT PINANG
Warga komplek Cokrah Paninggaran mempunyai cara unik dalam merayakan
Idul Fitri: panjat pinang. Kegiatan yang dilaksanakan Jum’at siang (2/9)
tersebut menarik perhatian pengguna jalan karena digelar di tepi Jalan
Raya Paninggaran, tepatnya di lapangan sebelah utara jembatan Cokrah.
Aneka hadiah, seperti baju, celana, tas sekolah, dan makanan minuman,
bertengger di puncak pinang, siap diperebutkan.
Label:
HUT RI,
Jurnalisme Warga,
Panjat Pinang
MEMANJAKAN LIDAH DENGAN KULINER KHAS PEKALONGAN DI ALUN-ALUN KEDUNGWUNI
Bila Anda melewati alun-alun Kedungwuni, rasanya teramat sayang kalau
melewatkan aneka sajian kuliner khas Kabupaten Pekalongan di tempat
tersebut. Soto tauto, garang asem, pindang tetel, dan yang pasti: sego
megono, mudah dijumpai di sekitar alun-alun, yang memang ingin
dikembangkan oleh Pemerintah Kabupaten Pekalongan sebagai salah satu
pusat wisata kuliner (info selengkapnya bisa dibaca DI SINI).
Megono, menurut Wikipedia, yakni irisan nangka muda dengan bumbu sambal kelapa. Rasanya gurih dan pedas dan cocok, biasanya dihidangkan ketika masih panas dengan menu tambahan lalapan pete serta ikan goreng. Di [Kabupaten Pekalongan] bagian selatan biasanya makanan ini dibuat ketika sedang hajatan yang kemudian diberikan untuk oleh-oleh para tamu undangan. Kebiasaan ini telah dilakukan turun temurun dari zaman dahulu kala. Nasi ini dibungkus dengan daun jati atau juga bisa dengan daun pisang, dan mereka biasa menyebutnya dengan nama "Sego Gori"(Nama lain dari Megono).
Megono, menurut Wikipedia, yakni irisan nangka muda dengan bumbu sambal kelapa. Rasanya gurih dan pedas dan cocok, biasanya dihidangkan ketika masih panas dengan menu tambahan lalapan pete serta ikan goreng. Di [Kabupaten Pekalongan] bagian selatan biasanya makanan ini dibuat ketika sedang hajatan yang kemudian diberikan untuk oleh-oleh para tamu undangan. Kebiasaan ini telah dilakukan turun temurun dari zaman dahulu kala. Nasi ini dibungkus dengan daun jati atau juga bisa dengan daun pisang, dan mereka biasa menyebutnya dengan nama "Sego Gori"(Nama lain dari Megono).
MENATAP AIR TERJUN SIJAHA DARI DEKAT
(Sebuah Catatan Ekspedisi)
Air terjun Sijaha? Apa ada? Begitulah kira-kira pertanyaan saya
manakala beberapa siswa saya di MIS Sawangan lulusan tahun 2000 mengajak
saya mengadakan semacam reuni. Pilihan acara akhirnya jatuh pada
jalan-jalan menyusuri hutan belantara ke Dukuh Sijaha Desa Bedagung
Kecamatan Paninggaran via jalur selatan.
Akhirnya, dimulailah perjalanan itu pada 29 Juli 2002 pagi hari. Rombongan terdiri dari (kalau tidak salah) 16 alumni, saya sebagai ketua tim didampingi Mad Alim, Untung, dan Yaskur yang menyusul kemudian. Berangkat dari Desa Sawangan terus naik ke perbukitan dan pegunungan pinus, sepanjang perjalanan nyaris disuguhi panorama alam dengan keindahan yang tiada taranya. Jalur setapak dengan dominasi jurang dalam di kanan-kiri jalan menuntut konsentrasi lebih sedangkan matahari lebih sering tertutup rimbunnya pepohonan pinus.
Akhirnya, dimulailah perjalanan itu pada 29 Juli 2002 pagi hari. Rombongan terdiri dari (kalau tidak salah) 16 alumni, saya sebagai ketua tim didampingi Mad Alim, Untung, dan Yaskur yang menyusul kemudian. Berangkat dari Desa Sawangan terus naik ke perbukitan dan pegunungan pinus, sepanjang perjalanan nyaris disuguhi panorama alam dengan keindahan yang tiada taranya. Jalur setapak dengan dominasi jurang dalam di kanan-kiri jalan menuntut konsentrasi lebih sedangkan matahari lebih sering tertutup rimbunnya pepohonan pinus.
PANINGGARAN PUN BER-RAMADHAN RIA
Kali ini kami hadirkan foto-foto Paninggaran dalam pose yang sangat
alami. Sekedar berbagi kala Ramadhan semakin hangat memeluk umat Islam
Paninggaran yang juga menikmati dekapan itu. Dikhususkan buat
teman-teman yang ada di perantauan. Semoga kehangatan Ramadhan memancar
ke segenap penjuru bumi, di manapun berada. Selamat bepuasa sembari
mempersiapkan rencana pulang kampung. Oh ya, di bagian akhir juga kami
lampirkan Jadwal Imsakiyah Ramadhan untuk wilayah Kabupaten Pekalongan
yang dibuat oleh Badan Hisab dan Rukyat Daerah (BHRD) Kabupaten
Pekalongan, yang kami peroleh dari KUA Paninggaran. Semoga bermanfaat.
Cokrah Paninggaran diguyur hujan, sore hari
Langganan:
Postingan (Atom)