Hari ini, Kamis, 12 April 2018 sekitar pukul 11.00 WIB, Alhamdulillah saya bisa menyaksikan penampakan indah matahari dikelilingi cincin pelangi bersama peserta didik SDN 01 Tenogo Kecamatan Paninggaran Kabupaten Pekalongan Provinsi Jawa Tengah.
Fenomena optis yang disebut Halo Matahari tersebut, dijelaskan oleh Wikipedia Indonesia sebagai berikut:
Halo (disebut juga nimbus, icebow, atau Gloriole) adalah fenomena optis berupa lingkaran cahaya di sekitar matahari dan bulan, dan kadang-kadang pada sumber cahaya lain seperti lampu penerangan jalan. Ada berbagai macam halo, tetapi umumnya halo muncul disebabkan oleh kristal es pada awan cirrus yang dingin yang berada 5–10 km atau 3–6 mil di lapisan atas troposfer. Fenomena ini bergantung pada bentuk dan arah kristal es, cahaya matahari direfleksikan dan dibiaskan oleh permukaan es yang berbentuk batang atau prisma sehingga sinar matahari menjadi terpecah kedalam beberapa warna karena efek dispersi udara dan dipantulkan ke arah tertentu, sama seperti pada pelangi.Sementara itu, menurut Republika, sebagaimana dipublikasikan pada 17 Februari 2018 di bawah judul Warga Muara Teweh Saksikan Fenomena Halo Matahari, sejumlah warga Kota Muara Teweh, Kabupaten Barito Putra, Kalimantan Tengah, melihat fenomena halo matahari, Sabtu (17/2). Fenomena itu terlihat jelas sekitar pukul 10.30 WIB.
Halo juga kadang-kadang dapat muncul di dekat permukaan bumi, ketika ada kristal es yang disebut debu berlian. Kejadian ini dapat terjadi pada cuaca yang sangat dingin, ketika kristal es terbentuk di dekat permukaan dan memantulkan cahaya.
Sebelum ilmu meteorologi dikembangkan, Fenomena atmosfer Halo digunakan sebagai sarana untuk prakiraan cuaca.
Peristiwa halo matahari ini juga sebelumnya terjadi dan dilihat warga Muara Teweh sekitar sepuluh tahun tahun lalu yakni pada tanggal 19 Oktober dan 28 Oktober 2008 serta tahun lalu pada 14 Maret 2017.
Maha Besar Allah dengan segala ciptaanNya!