Penjelasan :
Beredar kabar yang menyebutkan bahwa produsen alat-alat olahraga Adidas membagi-bagikan sepatu gratis sebanyak 3100 pasang. Bukan hanya sepatu, Adidas juga membagikan t-shirt dan masker gratis. Berita ini tersebar melalui pesan berantai di grup-grup WhatsApp. Disebutkan bahwa pembagian tersebut adalah program giveaway dalam rangka perayaan ulang tahun Adidas yang ke-96.
Tampilkan postingan dengan label Berita Hoax. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Berita Hoax. Tampilkan semua postingan
[HOAKS] Adidas Bagi-Bagi Sepatu, T-Shirt dan Masker Gratis
HOAX EMAIL CYBERCRIME POLRI
Pernahkah Sahabat memperoleh pesan seperti ini:
KEPOLISIAN REPUBLIK INDONESIA
Memberikan Tips Cara Blokir
Nomor HP SMS Penipuan
"Tolong bantu sebarkan !!!"
Agar para Penipu On-Line kapok !!!
Awas! Ini Hoax yang Sering Beredar Saat Gerhana Bulan
Dini hari nanti gerhana bulan total terlama abad ini bakal menghiasi langit Indonesia. Namun, disayangkan, beredar hoax yang meresahkan terkait kehadiran fenomena alam ini.
Dalam pesan yang beredar disebutkan imbauan agar mematikan gadget pada pukul 00.30-03.30 WIB nanti. Dalam pesan yang beredar itu disebutkan akan ada radiasi tertinggi yang muncul akibat pancaran cahaya kosmis. Berikut bunyi pesan tersebut:
Dalam pesan yang beredar disebutkan imbauan agar mematikan gadget pada pukul 00.30-03.30 WIB nanti. Dalam pesan yang beredar itu disebutkan akan ada radiasi tertinggi yang muncul akibat pancaran cahaya kosmis. Berikut bunyi pesan tersebut:
Masyarakat agar Waspada Hoax Penerimaan CPNS
JAKARTA – Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Asman Abnur menegaskan bahwa saat ini belum ada penerimaan CPNS. “Belum ada formasi, kalau ada yang beredar itu tidak benar,” ujarnya saat di DPR RI, Jakarta, Senin (23/07).
Beredar Juknis Syarat Pemberkasan Usulan CPNS Honorer, BKN: Itu Bukan Produk BKN
Honorer di sejumlah wilayah di Indonesia dibuat resah. Pasalnya, saat ini beredar Petunjuk Teknis (Juknis) mengenai Persyaratan Pemberkasan Usulan CPNS dari Tenaga Honorer tahun 2018-2019 yang disebutkan dikeluarkan oleh Badan Kepegawaian Negara (BKN).
Najat salah satu tenaga honorer di Kabupaten Wonosobo mengkonfirmasi kepada Humas BKN mengenai kebenaran Juknis tersebut.
“Ada Juknis mengenai pemberkasan usulan CPNS tenaga honorer yang dikeluarkan BKN. Juknis itu telah beredar di Group WhatsApp Honorer di daerah. Rekan-rekan honorer semua resah akan Juknis tersebut. Kami butuh kejelasan Juknis itu betul dikeluarkan oleh BKN atau tidak,” Najat bercerita.
Sementara itu, Deputi Bidang Pembinaan Manajemen Kepegawaian (PMK) BKN Haryomo Dwi Putranto saat diwawancari Tim Humas BKN menjelaskan bahwa Juknis Persyaratan Pemberkasan Usulan CPNS dari tenaga honorer tersebut palsu. “BKN tidak pernah mengeluarkan Juknis itu,” jelas Haryomo.
Pada kesempatan lain, Kepala Biro Humas BKN Mohammad Ridwan mengimbau seluruh honorer di Indonesia agar lebih selektif menerima informasi mengenai hal-hal yang terkait pengangkatan CPNS, termasuk seperti Juknis yang sedang beredar. Ia menegaskan agar membiasakan konfirmasi kepada instansi terkait untuk mengecek kebenaran sebuah informasi.
“Untuk produk BKN, kami pasti mensosialisasikan secara resmi melalui laman www.bkn.go.id dan media sosial resmi BKN, silakan pantau laman-laman tersebut untuk mengecek apakah sebuah produk yang terkait kepegawaian diterbitkan oleh BKN atau tidak,” tambah Ridwan.
Sumber: Sekretariat Kabinet Republik Indonesia
Najat salah satu tenaga honorer di Kabupaten Wonosobo mengkonfirmasi kepada Humas BKN mengenai kebenaran Juknis tersebut.
“Ada Juknis mengenai pemberkasan usulan CPNS tenaga honorer yang dikeluarkan BKN. Juknis itu telah beredar di Group WhatsApp Honorer di daerah. Rekan-rekan honorer semua resah akan Juknis tersebut. Kami butuh kejelasan Juknis itu betul dikeluarkan oleh BKN atau tidak,” Najat bercerita.
Sementara itu, Deputi Bidang Pembinaan Manajemen Kepegawaian (PMK) BKN Haryomo Dwi Putranto saat diwawancari Tim Humas BKN menjelaskan bahwa Juknis Persyaratan Pemberkasan Usulan CPNS dari tenaga honorer tersebut palsu. “BKN tidak pernah mengeluarkan Juknis itu,” jelas Haryomo.
Pada kesempatan lain, Kepala Biro Humas BKN Mohammad Ridwan mengimbau seluruh honorer di Indonesia agar lebih selektif menerima informasi mengenai hal-hal yang terkait pengangkatan CPNS, termasuk seperti Juknis yang sedang beredar. Ia menegaskan agar membiasakan konfirmasi kepada instansi terkait untuk mengecek kebenaran sebuah informasi.
“Untuk produk BKN, kami pasti mensosialisasikan secara resmi melalui laman www.bkn.go.id dan media sosial resmi BKN, silakan pantau laman-laman tersebut untuk mengecek apakah sebuah produk yang terkait kepegawaian diterbitkan oleh BKN atau tidak,” tambah Ridwan.
Sumber: Sekretariat Kabinet Republik Indonesia
*****
Jangan Asal Klik, Waspadai Penawaran Kuota Internet Gratis!
Bagi anda pengguna gadget seperti smartphone dan tablet, harap mewaspadai informasi palsu terkait penawaran kuota internet dan pulsa gratis yang tengah marak beredar.
Informasi yang biasanya disebar melalui layanan pesan singkat itu berisikan link tidak populer, dan diyakini mengandung virus yang dapat membahayakan pengguna gadget seperti anda.
Hal itu diungkapkan Direktur Eksekutif Masyarakat Informasi & Teknologi (MIT), Teuku Farhan kepada Serambinews.com, Jumat (7/7/2017) di Banda Aceh. Dia mengimbau masyarakat pengguna gadget agar tidak meng-klik link dalam pesan tersebut.
“Penawaran dalam pesan yang disebar itu memang sangat menarik. Tapi jangan coba-coba membuka link itu karena smartphone berpotensi disadap, dimasukkan virus secara diam-diam, bahkan data akun dan riwayat penggunaan internet juga bisa ditelusuri,” jelas Farhan.
Meskipun efeknya tidak terlihat langsung, Farhan meyakini bahwa link tersebut dapat mengganggu kenyamanan pengguna gadget dalam jangka panjang.
“Data yang melekat dalam akun media sosial misalnya, bisa saja disadap oleh orang jahat karena terkoneksi dengan smartphone kita,” katanya.
Pada umumnya, lanjut Farhan, penawaran hadiah dari operator seluler diiklankan di berbagai media, bukan hanya lewat short message service (sms). Selain itu, link atau alamat domain yang disebarkan semestinya sudah populer di masyarakat.
“Pelaku penipuan sering menggunakan .co (dotco) bukan .com (dotcom) yang sudah populer,” katanya.
Dia menambahkan, para penipu itu biasanya menggunakan kalimat pemikat agar pengguna smartphone mau meng-klik link tersebut. Contohnya, kesempatan terakhir untuk memperoleh kuota internet 50 GB gratis semua operator.
“Bagi siapa saja yang menerima pesan tersebut agar jangan disebarkan lagi. Karena akan semakin banyak orang yang dirugikan nantinya,” tukas Farhan.
Sumber: Serambi News
Informasi yang biasanya disebar melalui layanan pesan singkat itu berisikan link tidak populer, dan diyakini mengandung virus yang dapat membahayakan pengguna gadget seperti anda.
Hal itu diungkapkan Direktur Eksekutif Masyarakat Informasi & Teknologi (MIT), Teuku Farhan kepada Serambinews.com, Jumat (7/7/2017) di Banda Aceh. Dia mengimbau masyarakat pengguna gadget agar tidak meng-klik link dalam pesan tersebut.
“Penawaran dalam pesan yang disebar itu memang sangat menarik. Tapi jangan coba-coba membuka link itu karena smartphone berpotensi disadap, dimasukkan virus secara diam-diam, bahkan data akun dan riwayat penggunaan internet juga bisa ditelusuri,” jelas Farhan.
Meskipun efeknya tidak terlihat langsung, Farhan meyakini bahwa link tersebut dapat mengganggu kenyamanan pengguna gadget dalam jangka panjang.
“Data yang melekat dalam akun media sosial misalnya, bisa saja disadap oleh orang jahat karena terkoneksi dengan smartphone kita,” katanya.
Pada umumnya, lanjut Farhan, penawaran hadiah dari operator seluler diiklankan di berbagai media, bukan hanya lewat short message service (sms). Selain itu, link atau alamat domain yang disebarkan semestinya sudah populer di masyarakat.
“Pelaku penipuan sering menggunakan .co (dotco) bukan .com (dotcom) yang sudah populer,” katanya.
Dia menambahkan, para penipu itu biasanya menggunakan kalimat pemikat agar pengguna smartphone mau meng-klik link tersebut. Contohnya, kesempatan terakhir untuk memperoleh kuota internet 50 GB gratis semua operator.
“Bagi siapa saja yang menerima pesan tersebut agar jangan disebarkan lagi. Karena akan semakin banyak orang yang dirugikan nantinya,” tukas Farhan.
Sumber: Serambi News
Salam Cerdas Era Digital!
#SaringSebelumSharing #BijakBermedsos
ASN Tak Boleh Sebarkan Hoax, 8 Hal harus Diperhatikan dalam Bermedsos
JAKARTA – Aparatur Sipil Negara (ASN) harus dapat berperan dalam membangun suasana kondusif di media sosial, yang dewasa ini telah menjadi sarana komunikasi yang sangat dinamis. Karena itu, dalam menggunakan media sosial pegawai ASN harus menjunjung tinggi nilai dasar, kode etik dan kode perilaku ASN.
Label:
Aparatur Sipil Negara,
Berita Hoax,
Kementerian PANRB,
Media Sosial,
Pejabat Pembina Kepegawaian (PPK)
Waspada, Beredar Lagi Surat Bodong ‘Pengangkatan CPNS’
JAKARTA – Surat palsu yang mengatasnamakan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi kembali beredar media sosial. Surat ‘bodong’ tersebut berisi laporan penetapan e-formasi tenaga honorer, pegawai tidak tetap, pegawai tetap non-PNS, dan tenaga kontrak pengangkatan CPNS tahun 2016-2019.
Kemenkominfo: Pemerintah Pantau Percakapan di Medsos itu Hoax
Kepala Biro Humas Kementerian Komunikasi dan Informatika
(Kemenkominfo), Noor Iza mengatakan, pesan yang beredar di Whatsapp terkait
pemerintah akan memantau percakapan di media sosial adalah tidak benar atau
hoax.
"Kami dari Kementerian Kominfo ada peraturan komunikasi yang
baru, itu tidak ada kita mengeluarkan semacam bahwa kita memantau semuanya itu,
kita tidak ada hal-hal seperti itu. Jadi apa yang diviralkan itu adalah hoax,
jadi warganet dan pengguna media sosial dapat memahami bahwa itu hoax,"
kata Noor Iza kepada Radio Elshinta, Kamis (20/7).
Kartu Askes Tidak Berlaku per 1 Oktober 2017? Ini Faktanya
Beredar informasi melalui pesan
singkat di media sosial bahwa kartu Askes yang berwarna kuning sudah tidak
berlaku lagi per 1 Oktober 2017.
Hal tersebut dibantah
oleh Kepala Bidang Penjaminan Manfaat Rujukan BPJS Kesehatan Kota
Yogyakarta, dr Fatma Kurniawati.
Label:
Berita Hoax,
BPJS,
Tabayyun,
Tebar Semangat Kebaikan
UNGGAH BERITA BOHONG PENERIMAAN CPNS, 17 PORTAL DIPOLISIKAN
Karo HKIP Kementerian PANRB Herman
Suryatman memberikan keterangan kepada wartawan, usai melapor ke
Bareskrim POLRI, Selasa (09/02).
Foto: http://www.menpan.go.id/
Kementerian
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) tidak
tinggal diam menghadapi gencarnya informasi menyesatkan (hoax) yang
diunggah di sejumlah portal. Selain tidak benar, hoax tersebut
dikhawatirkan akan membuka celah terjadinya penipuan dan percaloan
terkait penerimaan CPNS.
Langganan:
Postingan (Atom)