.
Siangnya, ternyata mereka benar-benar datang ke SD. Membawa surat pernyataan dan formulir isian. Di formulir yang sepertinya menjadi bahan isian data di aplikasi Dapodik itu banyak sekali kolomnya. Seperti biasa, saya tak mau momen-momen seperti itu berlalu begitu saja.
.
Misalnya saat ada yang bertanya "Tempat lahir diisi apa, Pak?", saya minta mereka mencermati foto kopi Kartu Keluarga (KK).
.
"Di situ tertulis apa?" tanya saya. "Pekalongan, Pak", jawab mereka.
.
"Nah silahkan diisi. Jangan diisi Tenogo atau Paninggaran. Ingat baik-baik, ya? Kalian akan sering menjumpai hal itu nantinya".
.
Membaca dan memahami dokumen-dokumen penting, bagi saya, adalah hal yang penting. Karena, terkadang, sangking pentingnya, dokumen-dokumen itu hanya kita simpan rapi tanpa kita cermati isinya.
.
Siang tadi mereka belajar banyak tentang perbedaan Nomor Induk Siswa (NIS) dan Nomor Induk Siswa Nasional (NISN). Juga lebih tahu tentang Nomor Induk Kependudukan (NIK), nomor register akta kelahiran, sampai mengisi kolom Bujur dan Lintang. Plus cara membaca beragam kartu seperti Kartu Indonesia Pintar (KIP), kartu Program Keluarga Harapan (PKH), dan sejenisnya.
.
"Cara menempel materai bagaimana, Pak?" tiba-tiba sebuah pertanyaan muncul. Ah, hampir saja saya tertawa geli seraya menjawab "Lha itu ada lem, tempel saja", sampai saya ingat bahwa mungkin baru pertama kali inilah mereka berkenalan dengan materai. Tentu saja yang mereka tanyakan adalah posisi penempelannya, bukan caranya mengelem. He....he.....
.
Yup, bagi saya, setiap momen adalah berharga, tergantung bagaimana kita melihatnya untuk kemudian memanfaatkan dan memberdayakannya. Tentu dengan sudut pandang yang berbeda.
.
Salam Luar Biasa!
http://bit.ly/OptimisTambahManis
0 komentar:
:a: :b: :c: :d: :e: :f: :g: :h: :i: :j: :k: :l: :m: :n:
Posting Komentar
Terima kasih telah berkenan berkunjung dan meninggalkan jejak komentar