Jelang Pilkada 2018 yang akan berlangsung serentak tanggal 27 Juni 2018 di 17 provinsi, 39 kota, dan 115 kabupaten, tahapan yang saat ini sedang berjalan adalah pembentukan Panitia Pemilihan Kecamatan/PPK, yang telah menyelesaikan seleksi administrasi dan tes tertulis.
Bagi rekan-rekan yang akan mengikuti tes terakhir, wawancara, saya ingin berbagi sedikit tips berdasarkan pengalaman pribadi. Oh ya, tips ini ditulis untuk merespon permintaan salah satu rekan saya yang juga kandidat anggota PPK. Yuk disimak sembari santai. Jangan lupa siapkan cemilan dan teh hangat atau kopi panasnya .....☕
1. Siapkan Kostumnya
Jangan sampai saltum alias salah kostum ya π? Saya merekomendasikan rekan-rekan mengenakan busana resmi untuk sesi wawancara. Mengapa? Karena wawancara tersebut adalah kegiatan formal, bukan siskamling atau rapat RT. Sehingga sepertinya kurang pas kalau pakai celana jin, apalagi celana tuyul π½. He...he.....
Kemeja, batik, dan sejenisnya mungkin bisa dipertimbangkan π. Oh ya: pakai sepatu ππ ya, jangan pakai bakiak atau sandal kesehatan.
2. Siapkan Kendaraannyaπ΅π
Tak mau terlambat karena ditilang akibat surat-surat dan perlengkapan kendaraan tidak lengkap, kan? π¦ Atau karena ban bocor, misalnya. Meskipun yang terakhir berkategori musibah, tak ada salahnya memastikan kendaraan sudah siap dan layak dikendarai. Pastikan juga BBM-nya terisi dan diperkirakan cukup sampai tujuan ⛽. Kalau mau hemat, bisa pakai BBM campur. Campur dorong, maksudnya. He...he..... πͺπΏ. Kalau kendaraannya sudah siap, jangan lupa juga untuk tiba di tekape tepat waktu biar tidak gugup.
3. Siapkan Materinya
Wawancara π€, salah satu tujuannya adalah untuk mengetahui dan atau mendalami antara lain komitmen, kerja tim, dan loyalitas/integritas. Saya coba ulas ulas satu per satu. Yuk cekidot!ππ½
✅ Komitmen:
Pekerjaan PPK yang seringkali tidak mengenal waktu dan hari libur π jelas membutuhkan komitmen kelas wahid . Bukan hanya karena tugas negara, tetapi juga terkait skala prioritas di antara sekian aktifitas rutin. Sampaikan secara jujur aktifitas rekan-rekan saat ini dan bagaimana memanajemen waktunya π secara logis. Tak perlu bertindak konyol dengan membuat segala sesuatunya terlihat sangat-sangat ideal, bahkan sempurna, di depan pewawancara dengan motif semata-mata untuk mencuri perhatian atau menambah nilai plus. ➕
Jangan lupa: komitmen yang telah disampaikan kelak akan diuji oleh waktu. Bila semuanya adalah komitmen palsu, catatan buruk rekan-rekan pun bertambah satu π.
✅ Kerja Tim
Sebagai sebuah tim, soliditas π€ menjadi kata penting dalam PPK. Dengan perbedaan latar belakang dan pengalaman, seluruhnya kelak akan bekerja dalam 1 tim, mengelola divisi yang berbeda plus mengkoordinir Panitia Pemungutan Suara (PPS) di beberapa desa/kelurahan yang kelak menjadi binaan π£. Karenanya, kemampuan bekerja dalam tim biasanya akan digali oleh pewawancara.
Pengalaman sebagai penyelenggara dalam pemilu-pemilu sebelumnya juga akan menjadi nilai tambah meski tidak secara otomatis menjadi penentu. Setidaknya, kalau sudah pernah terlibat dalam tugas kepemiluan, pernah bekerja dalam tim dan sedikit banyak tahu tugas-pokok-fungsi alias tupoksi. Bagaimana bila minim pengalaman? Jangan berkecil hati , apalagi kecil nyali. Paparkan nilai plus rekan-rekan dan bagaimana rekan-rekan akan mengejar ketertinggalan literasi kepemiluan untuk memperpendek jarak dengan mereka yang sudah berpengalaman.
Satu catatan khusus: apapun yang rekan-rekan ketahui tentang kekurangan kompetitor, sangat-sangat tak bijak untuk mengobralnya dalam wawancara, lebih-lebih bila hal itu dilakukan hanya untuk menjatuhkan mereka dan menaikkan peluang pribadi.
Bagaimana bila pewawancara memintanya? He...he......
Jangan girang dulu. Kalau saya pewawancaranya, saya akan melakukannya untuk menguji mentalitas rekan-rekan. Bila kemudian rekan-rekan menganggapnya sebagai anugerah lantas dengan berbusa, sampai menetes dan membasahi meja, kemudian membuka aib, saya akan menuliskannya di catatan hitam: mentalitasnya bisa merusak tim.
Lho kok? Bukankah saya melakukan hal yang benar???π
He...he..... Abaikan dulu tentang benar dan salah karena terkadang sangat bias. Bagi saya: orang yang dengan sangat-sangat mudah mengobral aib orang lain, apalagi orang dekat, adalah anggota tim dan partner kerja yang buruk sekaligus bawahan yang berbahaya. Bila memegang rahasia orang dekat saja dia tidak bisa, apakah dia bisa diandalkan saat memegang rahasia tim, notulen rapat yang belum saatnya dipublikasikan, data-data yang sedang dalam proses pembahasan, dan hal-hal sejenisnya? Kalau hari ini dia menceritakan aib teman dekat dengan gegap gempita, sangat mungkin esok hari dia yang membuka aib saya di depan orang lain dengan gagah perkasa π£. Logis, ‘kan?
✅ Loyalitas dan Integritas
Loyalitas dan integritas menjadi hal mutlak serta tak bisa ditawar bagi penyelenggara Pilkada. Meski secara pasti akan lebih mudah diukur dalam praktik, pewawancara biasanya akan menggali sedalam mungkin pemahaman calon terhadap kedua hal tersebut. Bila saya pewawancara, saya akan menyodorkan beberapa studi kasus sebagai salah satu cara untuk mengetahui reaksi sekaligus respon kandidat. Kalau seperti ini, apa yang Anda lakukan? Kalau seperti itu, bagaimana sebaiknya? Bila Anda dihadapkan pada beberapa opsi seperti ini, yang mana yang akan Anda ambil? ππ½
Untuk menambah bekal, khususnya bagi pemula, tak ada salahnya untuk menelusuri di internet π beberapa kasus dalam pemilu-pemilu terakhir, seperti demo antarpendukung, sengketa hasil Pilkada, gugatan di Mahkamah Konstitusi, dan sejenisnya. Baca juga pendapat dan ulasan dari para pakar & akademisi tentang hal tersebut. Kalau ternyata tak ditanyakan saat wawancara, setidaknya pengetahuan Anda sudah bertambah, bukan?π
Oh ya: sebelum bertugas kelak, mengandaikan lolos seleksi, rekan-rekan akan menjalani prosesi pelantikan π yang di dalamnya ada pengucapan sumpah jabatan di bawah kitab suci. Atas pelanggaran sumpah jabatan tersebut, selain konsekuensi hukum sebagaimana diatur UU dan peraturan turunannya, seluruhnya kelak akan dipertanggungjawabkan di hadapan Sang Maha Pengadil.
Oke, semoga bisa menjadi bahan bacaan tambahan menjelang tes wawancara. Selamat berjuang, semoga lekas sembuh, eh, maksudnya: semoga lulus. Tips ini ditulis hanya berdasarkan pengalaman pribadi. Tak harus dibaca, tak wajib juga dipercaya. He...he......π
Jangan lupa: dalam seleksi tersebut, hanya akan ada beberapa nama yang tersisa di daftar akhir. Bilapun akhirnya nama rekan-rekan tak ada di daftar itu, tak perlu menganggapnya sebagai aib yang memalukan dan memilukan π΄. Apalagi kemudian menarik diri dari pergaulan, tak mau makan, tak mau posting foto-foto selpi lagi π·, bahkan seminggu tak keluar rumah π. Wah...wah...wah... Selowwww bro ‘n sist! Jalan hidup tak otomatis tertutup hanya karena gagal menjadi PPK π. Masih ada peluang menjadi PPS dan KPPS serta peluang-peluang lainnya π.
Salam Luar Biasa!
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Tips dan pesan layanan masyarakat ini dipersembahkan oleh:
Dzakiron
(pernah bertugas di PPK Paninggaran)
Tips dan pesan layanan masyarakat ini dipersembahkan oleh:
Dzakiron
(pernah bertugas di PPK Paninggaran)
dalam rangka turut menyukseskan Pilkada 2018
#SukseskanPilkada2018
#SukseskanPilkada2018
Update
Bila yang Sahabat butuhkan adalah telinga yang bersedia mendengar dengan penuh simpati dan empati, tanpa menghakimi, dan tetap nyaman karena privasi dan kerahasiaan sepenuhnya terlindungi, silahkan hubungi kami DI SINI.
0 komentar:
:a: :b: :c: :d: :e: :f: :g: :h: :i: :j: :k: :l: :m: :n:
Posting Komentar
Terima kasih telah berkenan berkunjung dan meninggalkan jejak komentar