Ritual menuju kedewasaan ini dimulai dengan seorang ayah yang membawa anaknya ke sebuah hutan, lalu mata anak tersebut harus ditutup dan sang anak ditinggalkan sendirian di tengah hutan.
Sang anak harus menunggu dan duduk di tunggul sepanjang malam dan tidak boleh melepaskan penutup matanya sampai ia bisa merasakan sinar matahari. Dia seorang diri dan tidak boleh berteriak minta tolong kepada siapa pun.
Ketika seorang anak bisa melewati malam itu, maka ia telah menjadi seorang pria sejati. Dia tidak boleh mengatakan pengalaman ini kepada anak-anak lain. Setiap anak harus melewati ritualnya sendiri.
Anak itu sangat ketakutan, dia mendengar segala macam bunyi-bunyi yang menyeramkan, ada banyak binatang liar di hutan itu. Mungkin orang asing bisa saja menyakitinya. Dinginnya angin malam menerpa rumput, tanah dan dirinya. Tapi dia tetap duduk dengan tenang dan tidak pernah sekalipun mencoba untuk membuka penutup matanya. Hanya dengan cara inilah dia bisa menjadi seorang laki-laki sejati.
Akhirnya, setelah melewati malam yang mengerikan, matahari pun muncul menyinari dan ia membuka penutup matanya. Pada saat itulah ia melihat ayahnya duduk di tunggul di sampingnya sepanjang waktu, sepanjang malam.
Kawanku yang baik, cerita inspirasi ini ingin menyatakan bahwa kita juga tidak pernah benar-benar sendirian. Tuhan selalu ada untuk mengawasi kita. Ketika kita mengalami masalah yang berat, Tuhan akan berada di samping kita mendampingi dan menguatkan kita untuk melewati masalah.
Sumber: Berbagi Cerita Inspirasi
0 komentar:
:a: :b: :c: :d: :e: :f: :g: :h: :i: :j: :k: :l: :m: :n:
Posting Komentar
Terima kasih telah berkenan berkunjung dan meninggalkan jejak komentar