Masih dari ajang Lomba Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Seni Islami (MAPSI) SD ke-19 Tingkat Kabupaten Pekalongan yang telah dilaksanakan pada Hari Rabu, 19 Oktober 2016 silam di Kecamatan Talun (publikasi selengkapnya dapat dilihat DI SINI). Tepatnya, salah satu sisi di belakang layar kegiatan kompetisi tahunan tersebut.
Sebuah foto yang diambil di lokasi pelaksanaan lomba pada 19 Oktober 2016 pukul 13.39 WIB oleh putri saya, Wafda, yang kebetulan juga peserta lomba ini menyita perhatian saya.
Perjalanan panjang untuk persiapan lomba berhari-hari, atau bahkan berminggu-minggu sebelumnya, yang memerlukan lebih dari sekedar semangat dan konsentrasi, tenaga ekstra, dan yang pasti menyita waktu bermainnya, mungkin selesai saat ia telah tampil dalam cabang yang diikutinya. Namun, ia tetaplah anak-anak. Istirahat atau ngambek? Saya tak tahu pasti. Yang saya lihat hanyalah seorang anak yang tak butuh kasur empuk berbantal bulu angsa untuk melunasi hutang lelah dan (mungkin) mengantuknya.
Istirahatlah, Nak. Telah kau tunaikan tugasmu untuk memperjuangkan nama besar sekolah dan kecamatanmu. Biarkan Panitia yang menangani sisanya. Rekap penilaian, dan juga sampah yang berserakan. Lupakan sejenak target juara dan membawa pulang piala jawara. Biarkan gurumu yang berharap-harap cemas.
Bilapun nantinya kau ada di daftar itu, percayalah, itu bukanlah keberuntungan. Itu bukan kado yang diserahkan dengan cuma-cuma, namun piala yang telah kau perjuangkan dengan segala daya. Itu hasil kerja kerasmu. Tentu atas bimbingan gurumu.
Namun, bila sebaliknya, jangan pernah menganggapnya sebagai musibah yang patut diratapi. Kegagalan bukan aib manakala ikhtiar dan usaha telah dimaksimalkan. Juga bukan karena kau tampil buruk, namun karena lawanmu memang lebih baik.
Dan anginpun bersiul pelan di sekelilingmu, khawatir mengusikmu.....
Salam Kreatif!
0 komentar:
:a: :b: :c: :d: :e: :f: :g: :h: :i: :j: :k: :l: :m: :n:
Posting Komentar
Terima kasih telah berkenan berkunjung dan meninggalkan jejak komentar