Sebagai
upaya memperkuat pembentukan unit pembinaan pendidikan keayahbundaan,
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melakukan forum diskusi
kelompok (FGD) kedua, di kantor Kemendikbud, Senin (17/02/2015). FGD tersebut
dipimpin langsung oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies
Baswedan.
“Melalui
FGD kedua ini kita mengelaborasi tujuan, sasaran dan indikator kinerja
pendidikan keluarga melalui pengumpulan data, dan praktik baik,” demikian
disampaikan Mendikbud saat menyambut 33 orang peserta FGD dari unsur akademisi.
Mendikbud
mengatakan, forum ini merupakan upaya keterlibatan publik, sebagai wujud bahwa
kegiatan pendidikan tidak semata program pemerintah, tetapi menjadi sebuah
gerakan, dan pemerintah pendorong berjalannya program. “Secara nature program
memungkinkan mengajak publik untuk terlibat. Pendidikan harus menjadi concern semua orang,”
tutur Mendikbud.
Pada
kesempatan yang sama Plt. Direktur Jenderal PAUDNI Taufik Hanafi mengemukakan,
yang menjadi ciri khas dari pendidikan keayahbundaannya adalah lintas jenjang
pendidikan. Ia pun akan melakukan upaya untuk memperkuat koordinasi lintas unit
utama mulai dari pendidikan anak usia dini hingga pendidikan menengah. “Dengan
begitu indikator-indikator pelaksanaan program yang akan dirumuskan akan dapat
berjalan dengan baik,” ucap Taufik.
Dari
berbagai indikator yang dirumuskan, kata Taufik, yang utama perlu diperhatikan
adalah sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas. Selain melalu laman yang
akan dibuat, peran tenaga pendidik yang berkualitas sangat diperlukan. Peran
tersebut sangat diperlukan, karena dipastikan akan banyaknya pertanyan dari
orang tua. “Berbagai pertanyaan orang tua kita harus layani, oleh karena itu
peran tenaga pendidik harus diperkuat, dan layanan laman pun harus menyangkup
isu-isu menarik dan sederhana untuk menjawab pertanyaan itu,” ujar Taufik.
Sumber: Kemdikbud
0 komentar:
:a: :b: :c: :d: :e: :f: :g: :h: :i: :j: :k: :l: :m: :n:
Posting Komentar
Terima kasih telah berkenan berkunjung dan meninggalkan jejak komentar