Ini Dia Makanan Super Tak Terduga di Sekitar Kita

Hidup sehat merupakan idaman semua orang. Trend gaya hidup sehat semakin berkembang dewasa ini. Hidup sehat tidak lagi diidentikkan dengan olahraga saja. Makanan juga memegang peran penting dalam gaya hidup sehat modern. Kesadaran tersebut memunculkan istilah superfood, yang mengacu pada makanan-makanan – yang biasanya berasal dari alam – yang memiliki segudang manfaat dan nutrisi namun tetap rendah kalori.

Superfood biasanya memiliki beberapa manfaat pada kesehatan, karena dipercaya mampu mengusir beberapa penyakit. Beberapa superfood yang sudah lama dikenal antara lain blueberry, salmon, dan almond. Makanan-makanan tersebut populer di kalangan pegiat diet, terutama di luar negeri.

Namun beberapa superfood dianggap kurang ramah pada kantong orang Indonesia, lantaran harganya yang mahal dan masih berupa bahan makanan impor. Padahal, masih banyak superfood lain yang masih belum populer, namun lebih mudah dijumpai di negeri kita. Apa saja itu?

Noni

Noni atau kadang dikenal dengan nama buah pace sudah lama dikenal memiliki banyak khasiat bagi kesehatan. Buah yang dikenal berbau tidak sedap ini sempat populer sebagai anti-kanker di Indonesia beberapa waktu lalu. Masyarakat Indonesia biasa mengkonsumsi buah noni dengan cara dijus. Noni mengandung senyawa anti-radang, anti-bakteri, anti-jamur, dan bahkan anti-tumor. Noni juga bermanfaat untuk menyembuhkan luka bakar, yaitu dengan cara dioleskan. Sebagian orang tidak suka dengan bau tak sedap buah ini. Untuk mengakalinya, Anda bisa mengambil sedikit sari buah noni dan mencampurnya dengan jus buah lain yang Anda suka.

Krokot

Pasti Anda tidak menyangka bahwa krokot yang banyak dijumpai di pekarangan termasuk dalam salah satu bahan makanan super. Krokot memang dikenal sebagai gulma. Namun ternyata kandungan omega-3 dalam krokot jauh lebih banyak dibandingkan minyak ikan. Omega-3 bermanfaat untuk mencegah penyakit degeneratif seperti penyakit jantung dan stroke. Selain itu, krokot diketahui bisa menjadi obat pereda demam, disentri, cacingan, dan sakit kepala. Bagi vegetarian, krokot bisa digunakan sebagai pengganti salmon untuk mendapatkan asupan omega-3. Selain omega-3, krokot juga mengandung pektin yang mampu menurunkan kolesterol, vitamin C, vitamin E, magnesium, dan riboflavin. Sama seperti noni, masyarakat Indonesia juga mengkonsumsi krokot dengan mengambil sarinya atau dengan dijus. Anda juga bisa mencampurkan krokot pada salad atau bisa ditumis untuk menjadi pendamping lauk. Masyarakat India biasa mengknsumsi krokot dengan mencampurkannya ke dalam sup atau kari.

Nangka

Satu lagi superfood yang tidak kita duga. Orang Indonesia tentu sangat mengenal buah ini. Baunya yang harum dan rasanya yang manis sangat populer baik ketika dimakan segar ataupun sebagai campuran dalam es, puding, maupun kue. Nangka muda juga banyak dijadikan sayur di berbagai daerah, seperti gudeg, lodeh, gulai nangka padang, dan sayur nangka. Beberapa masyarakat juga mengkonsumsi biji nangka dengan cara dikukus. Nangka mengandung banyak energi namun rendah kalori, memiliki kandungan serat yang tinggi, potasium, magnesium, dan zat besi. Namun yang paling tinggi adalah kandungan vitaminnya. Nangka mengandung vitamin A, vitamin C, dan kaya akan vitamin B kompleks. Jarang sekali ada buah yang mengandung banyak vitamin ini. Bijinya juga kaya akan kandungan protein dan mineral.

Sirsak

Baru-baru ini masyarakat Indonesia diramaikan dengan khasiat daun sirsak untuk terapi kanker. Meskipun masih belum teruji secara klinis, banyak yang mempercayai klaim tersebut. Konon khasiat anti-kanker sirsak sebenarnya sudah diketahui sejak 1970-an, namun fakta tersebut disembunyikan dari publik dan baru terkuak akhir-akhir ini. Sirsak memang memiliki banyak khasiat. Buah berasa asam segar ini mengandung banyak serat, asam amino, vitamin C, zat besi, riboflavin, kalsium, thiamin, karbohidrat, dan niasin. Selain sebagai anti-kanker dan mengurangi efek samping akibat kemoterapi, kandungan dalam sirsak juga bermanfaat meningkatkan kekebalan tubuh, mencegah sembelit, dan mempercepat regenerasi sel.

Sumber: Koran Opini