Berbeda dengan syawalan tahun-tahun,
pagelaran Syawalan di Wana Wisata Linggoasri, Kajen, Kabupaten
Pekalongan tahun ini, selain mengusung gunungan megono, juga akan
dimeriahkan dengan arak-arakan gunungan hasil bumi dari 19 kecamatan.
Gunungan hasil bumi akan dinilai oleh tim juri yang terdiri dari unsur
PKK, Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan (BKPP) serta Dinas Pertanian
Perkebunan dan Kehutanan (DPPK).
Syawalan di Linggoasri akan digelar
Senin (4/8) mendatang.
Kepala Dinas Pemuda Olah Raga dan
Pariwisata (Dinporapar) Kabupaten Pekalongan, Ir. Siswanto melalui Kabid
Pariwisata, Endang Lasminingsih SE, MM, Selasa (22/7) menerangkan,
gunungan hasil bumi akan dikirab dari Balai Desa Linggoasri. Rombongan
kirab akan dilepas Wakil Bupati Fadia Arafik menuju Lapangan Parkir Wana
Wisata Linggoasri. “Arak-arakan juga akan dimeriahkan dengan drum band
dari SMP Islam Bojong,” tutur Endang.
Bupati Drs. H. A. Antono, MSi akan
menyaksikan kirab gunungan hasil bumi dari Panggung Kehormatan di depan
Kantor UPT Linggoasri. Bupati Antono dan Ketua DPRD H. Asip Kholbihi,
SH, MH direncanakan akan naik gajah Edo dan Shinta menuju Lapangan
Parkir Wana Wisata.
Pembukaan Kegiatan Syawalan akan
menampilkan tari kreasi Jawa dan hiburan organ tunggal. Usai memberikan
sambutan, Bupati akan memotong tumpeng nasi kuning untuk diserahkan
kepada Ketua DPRD yang mewakili masyarakat Kabupaten Pekalongan. Panitia
menyiapkan gunungan megono setinggi 2 meter serta 2000 bungkus nasi
megono diperuntukkan warga yang hadir di acara tersebut.
Endang berharap, kegiatan dapat
memotivasi masyarakat agar selalu nguri-uri atau menjaga tradisi dan
budaya Syawalan di Kabupaten Pekalongan. “Dengan mengusung gunungan
hasil bumi, diharapkan dapat menyosialisasikan potensi yang dimiliki
Kabupaten Pekalongan dan harapannya, hasil panen selalu melimpah,” imbuh
Endang.
Setelah menyaksikan prosesi Syawalan,
para pengunjung Wana Wisata Linggoasri juga bisa menikmati hiburan live
music di panggung hiburan di area bawah. Live music sudah digelar sejak H
+ 1 Lebaran, dengan suguhan berbagai jenis musik, dari dangdut hingga
reggae.
Pengunjung Wana Wisata Linggoasri bisa
memanfaatkan arena bermain anak dan melihat-lihat satwa langka di kebun
binatang mini ataupun mencoba petualangan mengendarai motor ATV
menyusuri hutan Linggoasri. Bahkan, saat ini objek wisata hutan itu
membuka arena paint ball melengkapi paket outbond yang sudah ada
sebelumnya. Bagi pengunjung Luar Kota, bisa menyewa vila di kawasan
tersebut untuk menginap, menikmati suasana pegunungan.
Pemkab Pekalongan sebagai pemilik dan
pengelola Kawasan Wana Wisata Linggoasri memiliki kebijakan tidak
menaikkan tiket masuk pada saat Syawalan. Tiket dijual seharga hari
biasa, yakni Rp. 5.250 per orang. Target pengunjung pada saat Hari H
Syawalan sebanyak 8.000 orang dan 2.000 orang per hari setelah Syawalan
sampai seminggu berikutnya.
Sumber: Pemkab Pekalongan
Keterangan Foto : 2013
0 komentar:
:a: :b: :c: :d: :e: :f: :g: :h: :i: :j: :k: :l: :m: :n:
Posting Komentar
Terima kasih telah berkenan berkunjung dan meninggalkan jejak komentar