Sesaat setelah rapat pembahasan persiapan ujian nasional tahun pelajaran 2011/2012 di SD Negeri Tanggeran pada awal Februari silam, seperti biasa, tugas saya adalah menyiapkan berkas dokumen dari Surat Keputusan Kepala Sekolah tentang Panitia Penyelenggara beserta lampiran-lampirannya, Daftar Hadir Peserta dan Pengawas, sampai data tempel. Pendeknya, dari A sampai Z. Karena di sekolah sudah ada petugas tata usaha, tugas saya lumayan lebih ringan. Tetapi, karena masih masa transisi, tentu saya tetap berkewajiban mendampingi sang petugas.
Satu dari dua komputer sedang menjalani terapi di tempat servis jadi proses training terkonsentrasi di komputer utama. Saya pun memilih komputer tersebut sebagai tempat pengumpulan (kembali) file-file ujian nasional tahun sebelumnya meskipun di laptop saya juga tersedia data yang sama. Tentu lebih lengkap data di komputer sekolah karena semua pengetikan rekan-rekan guru terkumpul di komputer tersebut.
Meskipun sudah saya sediakan folder khusus per orang, tetap saja kebiasaan menyimpan file dari waktu ke waktu langganan di folder My Documents. Dimulailah (lagi) proses pengumpulan file.
Setelah proses pemindahan selesai, ternyata masih ada file yang belum bersedia dikumpulkan bersama saudara-saudaranya alias belum ditemukan. Antara lain file Nilai Ujian Tertulis, yang menurut guru kelas 6 tahun sebelumnya, digabung bersama dengan file Nilai Ujian Praktik.
Akhirnya, cara lama pun digunakan: pencarian otomatis. Keyword Nilai Ujian Tertulis dimasukkan di kotak Search (maklum, masih menggunakan Windows XP). Hasilnya, nihil. Ganti lagi dengan keyword yang lain berjenis kelamin sama. Belum muncul juga. Ganti lagi, nihil lagi.
Hmmmm....mau main petak umpet ya, pikir saya. Kembali lagi cara awal dengan melihat nama file. Satu persatu diamati. Dua perdua dibuka. Tiga pertiga ditutup. Empat perempat dicari lagi. (He...he...istilah apa lagi itu).
Lama-lama, saya merasa menjadi orang paling bodoh sedunia.
Akhirnya (padahal tadi sudah nulis "akhirnya"), kami sepakat untuk tidak sepakat. Gunakan cara paling tradisional: tanyakan sama yang membuat.
Setelah ditunggu beberapa lama, muncul juga tersangkanya, eh, gurunya.
Menggeser kursi operator, beliau duduk dengan manis seraya berkata, "Ada, kok. Belum lama juga saya buka."
Di belakang beliau, saya tak mau melewatkan momen emas itu. Jelas saja, saya superpenasaran. "Saya yang bodoh atau komputer yang kelewat pintar?" gerutu saya.
Beberapa kali membuka folder, beliau berkata, "Nah, ini. Jelas masih ada kok." lanjut beliau.
"Ini yang ujian tertulis, ini yang ujian praktik," jelas beliau sembari mengarahkan mouse ke file yang dimaksud.
Tertera di komputer: Utul. Di atasnya, terbaca jelas oleh saya: Uprak.
Tak ayal lagi saya pun tertawa lepas. Ha...ha...ha... Oalah Pak...Pak... Kalau begini caranya, sampai kapanpun juga tidak akan ketemu. Seyogyanya (entah kenapa kok cuma Yogya yang dipergunakan, bukan Semarang atau Surabaya) memberi nama file itu la mbok ya o (yang ini Bahasa Jawa.artine kurang lebih: semestinya, sepatutnya) yang biasa dipergunakan. Yang familiar jadi tidak sulit dicari.
Akhirnya (terpaksa menulis kata ini lagi) semua data pun berkumpul dengan selamat. Pekerjaan pun bisa dilanjutkan kembali.
Oke, pembaca yang budiman. Sekian dulu postingan kali ini. Bila Anda masih memerlukan dokumen-dokumen Ujian Nasional, silahkan dijenguk sisi kanan blog ini pada menu Administrasi Ujian Nasional.
Selamat mempertahankan semangat sampai pelaksanaan Ujian Nasional SD pada 7 Mei mendatang. Semoga hasilnya sesuai harapan. Amin
Salam Kreatif!
0 komentar:
:a: :b: :c: :d: :e: :f: :g: :h: :i: :j: :k: :l: :m: :n:
Posting Komentar
Terima kasih telah berkenan berkunjung dan meninggalkan jejak komentar