Megono, menurut Wikipedia, yakni irisan nangka muda dengan bumbu sambal kelapa. Rasanya gurih dan pedas dan cocok, biasanya dihidangkan ketika masih panas dengan menu tambahan lalapan pete serta ikan goreng. Di [Kabupaten Pekalongan] bagian selatan biasanya makanan ini dibuat ketika sedang hajatan yang kemudian diberikan untuk oleh-oleh para tamu undangan. Kebiasaan ini telah dilakukan turun temurun dari zaman dahulu kala. Nasi ini dibungkus dengan daun jati atau juga bisa dengan daun pisang, dan mereka biasa menyebutnya dengan nama "Sego Gori"(Nama lain dari Megono).
Sedangkan Taoto, sejenis sup daging kuah kental khas pekalongan dengan bumbu khas Taoco yaitu kedelai yang dibusukan hingga kental.
Pindang Tetel, Sebetulnya makanan ini sejenis dengan soto juga, namun perbedaanya adalah pada bumbu kuahnya yang diolah dengan menggunakan buah pucung yang sudah masak.
Deretan tenda bertuliskan “Mitra Binaan Disperindag dan PM Kabupaten Pekalongan" berjejer rapi, menjajakan aneka menu yang siap disantap di tempat ataupun dibawa pulang. Lokasinya yang strategis, mudah dijangkau dengan semua jenis kendaraan, termasuk angkutan kota.
Masih dalam suasana Idul Fitri, tak ada salahnya mampir ke Alun-alun Kedungwuni bila Anda melintas untuk berkunjung ke sanak famili, seperti yang saya lakukan di hari kedua Idul Fitri, sore tadi.
Selamat menikmati.
*****
Dipublikasikan perdana di Blog SD Negeri Tanggeran pada 1 September 2011
0 komentar:
:a: :b: :c: :d: :e: :f: :g: :h: :i: :j: :k: :l: :m: :n:
Posting Komentar
Terima kasih telah berkenan berkunjung dan meninggalkan jejak komentar